Untukmu Mama..
Hari ini anak sulungmu ingin berbicara ma. Menjadi dewasa ternyata tak semudah ketika masih dibawah pelukanmu. entah kapan aku merasakan dekapanmu ma. ternyata kita tidak seakrab dulu. atau memang Diri ini yang tidak memiliki keberanian untuk memulai, bercerita dan bersama seperti dulu.
Mah, disini sedikit dingin. menakutkan dan bahkan terkadang merasa terasing. 22 tahun lebih ini diri belum bisa membedakan mana kebaikan hakiki atau berselimut rasa benci. Tentang diri ini yang terkadang begitu polos dan lugu menganggap semuanya baik. tentang diri ini yang merasa memang harus menjadi penolong siapapun. Namun mah, kenapa diri tersakiti?
Mah, terkadang lelah dan penat itu sering datang. Semoga kita bisa seluas dulu ketika bercerita. Maaf diri yang keras kepala, egois dan semua sikap kekanak-kanakannya. Maaf diri yang kesal terlebih dahulu sebelum ingin berbicara, maaf diri yang menyimpan ini semua sendiri.
Namun ternyata diri mulai sadar satu hal ma, pada hakikatnya kita ini pribadi yang akan sendiri. lawan dari hilang itu datang. semuanya berputar begitu saja. Tentang harapan diri bercerita itu tidak menggebu lagi ma. Ternyata cukup mengambil hal positif dan membuang yang negatif. Diri sudah cukup membebanimu mah. namun doa tulus mu sampai kapanpun sangat diri harapkan, begitupun dengan doa diri untukmu.
Mah, entah berapa lama lagi kebersamaan kita di kehidupan yang berisi senda gurau ini. Semoga anakmu bisa mendewasa dan memiliki hati yang cantik ya ma, Sehingga kelak kau bangga sebagaimana diri bangga menjadi anakmu :-)
Love you My Hero
Mama..
Hari ini anak sulungmu ingin berbicara ma. Menjadi dewasa ternyata tak semudah ketika masih dibawah pelukanmu. entah kapan aku merasakan dekapanmu ma. ternyata kita tidak seakrab dulu. atau memang Diri ini yang tidak memiliki keberanian untuk memulai, bercerita dan bersama seperti dulu.
Mah, disini sedikit dingin. menakutkan dan bahkan terkadang merasa terasing. 22 tahun lebih ini diri belum bisa membedakan mana kebaikan hakiki atau berselimut rasa benci. Tentang diri ini yang terkadang begitu polos dan lugu menganggap semuanya baik. tentang diri ini yang merasa memang harus menjadi penolong siapapun. Namun mah, kenapa diri tersakiti?
Mah, terkadang lelah dan penat itu sering datang. Semoga kita bisa seluas dulu ketika bercerita. Maaf diri yang keras kepala, egois dan semua sikap kekanak-kanakannya. Maaf diri yang kesal terlebih dahulu sebelum ingin berbicara, maaf diri yang menyimpan ini semua sendiri.
Namun ternyata diri mulai sadar satu hal ma, pada hakikatnya kita ini pribadi yang akan sendiri. lawan dari hilang itu datang. semuanya berputar begitu saja. Tentang harapan diri bercerita itu tidak menggebu lagi ma. Ternyata cukup mengambil hal positif dan membuang yang negatif. Diri sudah cukup membebanimu mah. namun doa tulus mu sampai kapanpun sangat diri harapkan, begitupun dengan doa diri untukmu.
Mah, entah berapa lama lagi kebersamaan kita di kehidupan yang berisi senda gurau ini. Semoga anakmu bisa mendewasa dan memiliki hati yang cantik ya ma, Sehingga kelak kau bangga sebagaimana diri bangga menjadi anakmu :-)
Love you My Hero
Mama..
visit my blog mindsmapping.blogspot.com
BalasHapus