Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Bersabarlah

Bersabarlah, dari waktu yang tepat, dari apa yang belum selayaknya. Karena bukan hanya kamu yang punya hati, karena bukan hanya kamu yang bisa merasa. Tapi ada orang lain yang bisa berprasangka. Bersabarlah, sebentar lagi saja. Biarkan rasa manis itu menggumpal dan menggelembung untuk sementara waktu, untuk nanti diledakkan pada saat yang tepat. Agar kamu merasakan manis yang berkali-kali lipat. Agar bukan hanya kamu saja yang merasakan manisnya, tapi juga orang-orang di sekitar kamu. Bersabarlah, sebentar lagi saja. (Nazrul Anwar)

Resume AAC 2

Ayat2 cinta 2 recomended bgt buat dibaca, terlebih buat muda-mudi dari pada galau cobain deh dinikmati bukunya. Hehe Berikut beberapa pesan yg sy dapatkan setelah baca novel ini. 1. Bukan karena 1 atau 2 buah apel busuk, maka serta merta menyatakan seluruh pohon apel itu busuk. Deg, intinya begimana nih? Bukan karena melihat 1 ato 2 orang berprilaku buruk maka dianggap seluruh orang yg berkumpul dg orang itu buruk juga. Memang kita bisa jaminkah walau itu pohon dirawat dengan baik maka tidak ada 1 pun buah yg busuk atau jatuh sebelum waktunya? Tidak bukan.. Begitupun ketika melihat sisi buruk dr seseorang, bukan berarti orang itu buruk total  pasti ada kebaikan pasti ada kebaikan. 2. Berbuat baiklah kepada siapapun tidak pandang bulu, agama, ras dll. termasuk terhadap orang yg zalim kepada kita sekaipun. Berikut kutipan wasiat habib hasan al bahr dlm novel AAC2 "Menghadaplah pada Alloh dengan hati yg luluh. Hindarkanlah dirimu dari sikap yg ujub dan angkuh. Pergaulilah manus

Untukmu Yang berbalut Luka

Untukmu yang berbalut Luka Untukmu yang berbalut luka Tak peduli senyum merekah dan tertawa itu Matamu tetap kosong, hatimu masih terluka Untukmu yang berbalut luka, menangislah Terkadang memang airmata adalah cara terbaik meluapkannya menangislah sampai kau tidak mampu berkata menangislah sampai kau tidak bersuara Untukmu yang berbalut luka Tuhan sedang mengajarimu Tentang Harapan yang Hanya Pantas kau Sandarkan padanya Tentang rasa cinta yang cukup sewajarnya Tentang kehidupan, dimana kau hanya berperan sebagai wayangnya Untukmu yang berbalut luka Keluarlah dari selimutmu bahkan ketika hatimu masih terkoyak atau rusak ambilah hati yang baru karena kau cukup menutup yang tak perlu Untukmu yang berbalut luka berdirilah, bangunlah.. Tersenyumlah..

Definisi Waktu

Waktu Waktu itu sangat lambat, ketika kamu sedang menunggu Waktu itu terasa singkat, ketika kamu sedang berbahagia, tertawa bersuka cita Waktu itu sangat lama, ketika kamu sedang bersedih Waktu itu cepat, ketika kamu merasa takut lalu ketika kamu sedang sakit, waktu terasa tidak pernah habis Begitupun ketika kamu merasa puas, maka waktu tidak akan terasa Dan waktu itu terasa mematikan ketika kamu sedang bosan Itulah definisi waktu

JPO Stasiun UI-Depok

JPO di Statiun UI Sudah Terbangun                 Tepat di Minggu Ke-3 di bulan Februari ini saya sudah 2 kali singgah di Stasiun UI. Ternyata disana ada pemandangan baru dimana JPO (jembatan Penyebrangan Orang sudah Terbangun). Dulu ketika masih kuliah di Salemba dan tinggal di Kelapa dua, saya sering naik Komet (Singkatan dari Comuterline ) menuju Manggarai dan selanjutnya melanjutkan naik Bemo ke Salemba. Dan waktu itu jembatan penyebrangan orang ini belum tersedia. Jadi kami pengguna Stasiun yang harus melanjutkan perjalanan ke Arah Kelapa dua-Margonda atau Depok yang Turun di Stasiun UI tersebut menyebrang dengan dijaga petugas kereta di ujung peron stasiun jika beruntung, atau jika tidak ada maka kesadaran diri sendiri untuk menyelamatkan dan mementingkan keselamatan pribadi.                 Jadi JPO merupakan salah satu prasarana yang membantu pengguna (dalam hal ini pejalan kaki pada khususnya) dengan tujuan keselamatan pada penggunanya. JPO merupakan salah satu pra

Terserah

Terserah Tahukah kamu, satu kata yang begitu acuh Terlihat biasa namun mengena "Terserah" Ketika hendak berlari Namun Banyangan Hitam menghalangi Sampai Kau jatuh Hingga Sebaiknya berdiam diri "Terserah" Terserah begitu memukul Menghempas atau memang sengaja ditinggalkan Maka bolehkah meminta? Lebih baik tak bersua Karena Hatimu mati rasa. Tebet, 16 februari 2016,  Pukul 09.20 Di depan komputer Kantor

Ultah Putri

ULTAH POETRI  YEAAAAAH :* :* :* Tepat hari Sabtu 13 februari 2016 kemarin, saya datang ke acara teman kantor saya, tepatnya teman sebelah meja. "Putri", begitu dia biasa dipanggil. kemarin adalah perayaan ulang tahunnya yang ke-23. kita mulai saja ceritanya dari awal, iya awal perjalanan kita, ups.. maksud saya "kami" karena lebih dari 2 orang alias ber-10 menuju ke rumahnya... jreng-jreng (*mulai serius) Semua berawal dari perjalanan saya dan ayu (teman saya, bisa dilihat foto paling depan yang pakai kerudung ungu) dari kosan menuju stasiun pocin. sebenernya rada berat saya untuk berangkat, tapi dikarenakan tidak ada agenda lain, masa saya alasan gak dateng karena mau tiduran di kos? #gak.lucu.kan. yaudah saya berangkat, sayang juga itu kado siapa yang anterin hasil muter-muter jumat sore setelah pulang kuliah dan sampai malam kita bungkus-bungkus seindah mungkin *hasil.karya.ajeng sih sebenernya hehe :D jadi baiklah, demi teman tercinta saya ayo kit

Untukmu Mama

Untukmu Mama.. Hari ini anak sulungmu ingin berbicara ma. Menjadi dewasa ternyata tak semudah ketika masih dibawah pelukanmu. entah kapan aku merasakan dekapanmu ma. ternyata kita tidak seakrab dulu. atau memang Diri ini yang tidak memiliki keberanian untuk memulai, bercerita dan bersama seperti dulu. Mah, disini sedikit dingin. menakutkan dan bahkan terkadang merasa terasing. 22 tahun lebih ini diri belum bisa membedakan mana kebaikan hakiki atau berselimut rasa benci. Tentang diri ini yang terkadang begitu polos dan lugu menganggap semuanya baik. tentang diri ini yang merasa memang harus menjadi penolong siapapun. Namun mah, kenapa diri tersakiti? Mah, terkadang lelah dan penat itu sering datang. Semoga kita bisa seluas dulu ketika bercerita. Maaf diri yang keras kepala, egois dan semua sikap kekanak-kanakannya. Maaf diri yang kesal terlebih dahulu sebelum ingin berbicara, maaf diri yang menyimpan ini semua sendiri. Namun ternyata diri mulai sadar satu hal ma, pada hakikatnya

Wahyu Untuk Wahyu

Wahyu (kk: kabar, tanda, peringatan, berita) Untuk Wahyu (kb) Tepat setelah satu tahun lebih dari peristiwa yang dulu sempat membuat diri ini terhenti sejenak. Sudahlah sepertinya kenangan detail yang mengenai hal itu tersisa sedikit. Iya, lagu yang booming dari Geisha tentang melumpuhkan ingatan akan hal yang tidak mengenakan itu terkabul oleh Tuhan ternyata. .. “bersyukur”.. Ok, baiklah disini diri bukan mau bernostalgia akan kenangan masa lalu, atau bermain kuis ingat-mengingat atau bahkan menyerukan serangan dan dendam yang masih membara. Cielah.. serius ini bukan untuk membahas hal-hal konyol seperti itu bukan untuk curhat gaje, pembelaan diri atau apapun yang terdengar seperti meratapi. Disini diri akan mencoba berbagi padangannya mengenai suatu peristiwa yang sempat menghempas dan menjadi bagian dari hal tersebut sehingga diri bisa mengambil banyak pelajaran untuk dibagi dan membuang hal-hal yang tidak perlu. Iya membuang? Kenapa harus dibuang? Karena pada hakikatnya m