Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

29 Yang Pertama

Maka, Nikmat Tuhanmu Yang Mana Lagi Yang Kau Dustakan? . . Bismillah, tidak terasa satu bulan pertama pernikahan sudah dilalui. Bahagia sekali rasanya. Aa yang baik, saya menyadari masih banyak kurang saya. tapi kesabaranmu kebijaksanaanmu membuat saya semakin yakin dan bersyukur atas nikmat Alloh pada diri. Sejak dari awal kita komunikasi, 30 Agustus 2017 lalu, kemudian pertemuan pertama kita bareng Ibumu A, di tanggal 14 September 2017.  kemudian dilanjut 23 september 2017, pertama kali Aa silaturahmi ke keluarga saya.  selanjutnya 7 oktober 2017 gantian saya  yang silaturahmi ke keluarga Aa, Hingga akhirnya Aa dan keluarga datang silaturahmi di tanggal 15 oktober 2017 ke keluarga neng lagi. Inget gak A, disitu ada kejadian lucu. rencana kita mau lamaran kan 2 minggu lagi, yaitu tgl 29 oktober 2017. tapi Alhamdulillah kita bisa melangsungkan akad diwaktu tersebut. 2 minggu ketar ketir kita ngurusin berkas buat KUA dan persiapan lainnya, tapi Alloh baik ngemudahin jalan kita

Bersyukurlah Untuk Ketenanganmu

Hari ini diri gemetar lagi. Alloh itu memang Maha Baik. Padahal diri berkali-kali berontak. Tapi Alloh manggil, bahkan ngarahin dan nuntun balik lagi. Dunia ini sebentar bukan? Tapi entah berapa kali diri terjebak oleh perangkap yang sebentar itu. Ketakutan, Minder, Rasa Iri dan Gagal ketika melihat rekan seperjuangan dirasa mencapai tujuannya. Tapi Alloh lagi-lagi mengingatkan.. Pertama lewat tulisan seorang kaka kelas yang diri rasa beliau sudah berhasil di dunia sipilnya. Seorang Cewek bisa kerja di kontraktor ke lapangan bisa mandiri di daerah orang? bagi diri keren itu. Tapi Pagi itu diri melihat sebuah tautat blognya. perlahan diri buka.. dan Ternyata? mungkin manusiawi ketika rasa iri, tapi pointnya bukan itu. Setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing, jangan pernah membandingkan dirimu dengan orang. Kamu ya Kamu.. Jangan sampai rasa iri itu merajai. diri langsung berpikir, bahkan yang menurut diri cool ternyata ada sisi lain. diri langsung sadar bahwa hakikat

Belajar dari Anak Kecil

Panas terik ini saya turun berjalan menyusuri jalan merdeka, sesampainya saya liat sebuah halte bis pariwisata yang menawarkan sensasi baru melihat ibu kota dengan bis tingkat, nyaman, ber AC tanpa khawatir bergelantungan dan yang paling menarik dia gak diminta bayaran alias free . Saya memutuskan untuk berhenti di mesjid istiqlal Juanda mengingat waktu sebentar lagi memasuki dzuhur. Seusai mengambil wudhu dan maju di shaf sholat di lantai utama mesjid ini saya merasa bahagia melihat 2 anak kecil laki-laki berlarian tertawa. Iya, bagi saya selama mereka tidak mengganggu sholat berjamaah, pikir saya baik anak kecil terbiasa di lingkungan mesjid. Tanpa diduga, di sebelah saya terlihat 2 - 3  anak kecil bermukena rapi, sepertinya seusia 7-8 tahun mereka. saya lihat baik- baik sembari tersenyum. ingin rasanya saya sapa, tapi melihatnya saja saya sudah bahagia. Tiba waktu sholat, sudah seharusnya jamaah sadar untuk merapatkan barisan agar tidak diganggu syaitan, saya tergerak maju k

JULI !

JULI, satu kata yang sering banget tak sebut ketika pertanyaan tentang NIKAH terlontar. Gak tau kenapa saya seneng banget bilang juli. karena saya mikirnya juli itu pertengahan tahun dimana waktu libur. jadi kalo nikah otomatis keluarga bisa kumpul. itu aja sih alesannya. haha Dengan kata ajaib "JULI" saya berharap udah gak ada lagi pertanyaan kapan. Ah elah, toh kalo pun nikah juga nanti ada posting fotonya kan. tapi tetep aja ditanya keneh.. Juli kapan? Juli kapan? ini Juli? Bentar lagi Juli loh, kapan Juli? -_____-" Actually, saya sekarang berusia 23 tahun lebih 7 bulan lebih 14 hari. Tapi berhubung banyak beud temen-temen SD, SMP, SMA bahkan kuliah yang udah nikah jadi ya ditanya terus. And You know what? Sekarang bulan juni  mas/mba bro sis kaka bunda. Artinya 1 bulan lagi kurang beberapa hari doang ke bulan Juli. Sebelum ada kejadiaan di luar rencana bulan februari kemaren sebenernya ada rencana nikah di tanggal 1 Juli 2017. Tapi kan gak semua yang direnc

Fun Tasking Pengantar ^^

Ibuku Segalanya Bismillahirahmanirahim. Alhamdulillah saya dilahirkan dari wanita kuat seperti mu bu. Atas semuanya yang terjadi tak sedikitpun saya marah dan ragu atas ketetapan takdir terbaik yang Alloh berikan. Mungkin Ibu bukanlah sosok Ibu yang berbicara lemah lembut atau merangkul anaknya ketika sedang membimbingnya. Tapi dengan Ibu saya belajar tentang disiplin. Dengan bimbingan Ibu saya menjadi mengerti dan paham dikemudian hari dan sejenak berbicara dalam hati, “oh, ini ya maksud Ibu dahulu”. Iya, Ibu saya memang banyak berbicara, tapi saya yakin itu buat kebaikan anak-anaknya. Satu kalimat yang gak akan pernah saya lupa sepanjang hayat saya adalah, “neng, jaga sholatmu, Ibu gak mau apapun dari neng kecuali neng sholat tepat waktu”. betapa kebahagian Ibu terletak dari disiplinnya diriku. Banyak sekali saya mengecewakan beliau, bahkan saya dulu sempat berpikir untguk pergi karena merasa sudah tak sanggup lagi. Tapi hal itu tidak akan terulang kembali, insya Alloh.