Ibuku Segalanya
Bismillahirahmanirahim.
Alhamdulillah saya dilahirkan dari wanita kuat seperti mu bu. Atas semuanya
yang terjadi tak sedikitpun saya marah dan ragu atas ketetapan takdir terbaik
yang Alloh berikan.
Mungkin Ibu
bukanlah sosok Ibu yang berbicara lemah lembut atau merangkul anaknya ketika
sedang membimbingnya. Tapi dengan Ibu saya belajar tentang disiplin. Dengan
bimbingan Ibu saya menjadi mengerti dan paham dikemudian hari dan sejenak
berbicara dalam hati, “oh, ini ya maksud Ibu dahulu”.
Iya, Ibu saya
memang banyak berbicara, tapi saya yakin itu buat kebaikan anak-anaknya. Satu
kalimat yang gak akan pernah saya lupa sepanjang hayat saya adalah, “neng, jaga
sholatmu, Ibu gak mau apapun dari neng kecuali neng sholat tepat waktu”.
betapa kebahagian Ibu terletak dari disiplinnya diriku. Banyak sekali saya mengecewakan beliau, bahkan saya dulu sempat berpikir untguk pergi karena merasa sudah tak sanggup lagi.
betapa kebahagian Ibu terletak dari disiplinnya diriku. Banyak sekali saya mengecewakan beliau, bahkan saya dulu sempat berpikir untguk pergi karena merasa sudah tak sanggup lagi.
Tapi hal itu
tidak akan terulang kembali, insya Alloh. Disini saya menjadi lebih banyak bersyukur
bu, banyak hal yang tidak bisa saya ucapkan satu persatu. Tentang Ibu yang
memintaku untuk membereskan pekerjaan rumah membuat saya bisa disiplin dan
tangguh di kota baru yang belum pernah dikunjungi. Dengan bimbingan sholat
tepat waktu dan jangan pernah meninggalkan sholat membuat saya ingat dan takut
ketika saya dimanapun bu.
Bagi saya, Ibu
menyempurnakan hidup saya. Entah apa jadinya hidup saya tanpa Ibu. Dan saya
pernah bilang kepada teman saya. “mungkin saya gak sepintar dan sekaya kamu,
tapi Alhamdulillah banyak hal dalam hidup saya selalu Alloh lancarkan, dan saya
yakin itu karena doa-doa Ibu yang tak pernah padam untuk keberkahan hidup
anak-anaknya.”
Saya yakin Ibu
adalah Ibu terbaik bagi saya dengan segala bentuk dan cara beliau mendidik saya,
saya yakin itu. Sekarang atas apapun yang terjadi pada saya, saya hanya ingin
mencari keridoan Ibu. Terakhir permohonan Ibu yang tersirat ketika beliau
menangis di tengah pesta pernikahan kaka sepupu saya dan melihat saya. Saya
yakin Ibu sangat menginginkan saya menikah. Dari situ saya berdoa kepada Alloh,
“ya Alloh saya tahu atas keburukan dan banyaknya dosa yang telah saya perbuat,
saya mohon ampun ya Alloh. Tapi setidaknya tolong lihat Ibu hamba, jika memang
kebahagiaan Ibu terbesar adalah melihat saya menikah dan menimang cucu
pertamanya mohon perkenankan demi kebahagiaan Ibu. Sosok yang sering saya
langgar dan kecewakan”.
Tidak banyak
janji yang saya bisa utarakan kepada ibu. Saya sadar banyak hal yang belum saya
lakukan demi Ibu. Tapi insya Alloh, saya minimal akan berhenti menyakiti Ibu,
sudah cukup saya mengecewakanmu bu. Dan mohon maaf saya belum bisa
membahagiakanmu. Semoga di sisa umur saya, bisa terus berusaha memberikan yang
terbaik untukmu Ibu, pahlawanku.
Komentar
Posting Komentar