Langsung ke konten utama

Repost Tulisanku Yang Belum Terpilih #hiks #Peace



Pengalaman Program Kehamilan
 


    Pengalaman Program Kehamilan
 
Dear Baby “Y”

Alhamdulillah tidak terasa tahun baru 2019 sudah masuk di hari ke 3. Puji dan Syukur tak henti kupanjatkan pada Alloh SWT. Untukmu Baby “Y” apa kabar? Semoga kamu/kalian happy selalu dan dalam lindungan Alloh  SWT. Aamiin
Tak mengapa nak, dirimu belum hadir di perut Ibu. Ibu tetap sabar dengan keyakinan 100% dan 201% keyakinan gabungan tambahan dari Ayahmu akan kehadiranmu dirahim Ibu di waktu yang tepat dengan indah seindah skenario Alloh SWT.

Nak, Ibu happy Sekali. Kemaren tepat di malam pergantian tahun baru Ayahmu mengunggah foto kami dengan caption yang sangat menyentuh Ibu. Beliau bercerita bahwa kita tak usah mendengarkan apa kata mereka, karena kita sudah 100 x lebih bahagia. Disitu Ibu terharu sekali, Ibu bersyukur memiliki sosok lelaki yang begitu mencintai Ibu dengan tulus selain Bapak Ibu. Ibu sangat bersyukur dan akan selalu bersyukur atas 1 (satu)  tahun 2 (dua) bulan dan 5 (lima) hari kebersamaan kami.  Ibu akan terus bersyukur atas nikmat Alloh melalui Ayahmu nak.


(Caption Ayah Baby “Y” ) Kado Terindah di awal tahun 2019
           
Tidak ada balasan terbaik selain doa agar semua kebaikan Ayahmu dinilai pahala dan bisa membawanya ke Surga Allah. Aamiin

Baby “Y”.  Aku masih konsisten untuk menamai calon buah hatiku dengan awalan “Y”. Kelak, jika Alloh menganugrahi bayi laki-laki maka engkau akan kami namai “Yahya” karena engkau adalah sosok hidup yang Ibu dan Ayah rindukan dengan sangat.
Engkau adalah wujud dari kesabaran dan keyakinan tak terbatas yang Alloh Anugrahkan di saat yang tepat. Sebagaimana Alloh menanugrahi “Yahya” pada nabi Zakaria yang terus menerus Sabar dan yakin serta tak pernah kecewa dalam berdoa Pada Alloh. 
Dan kelak ketika engkau dewasa, semoga engkau menjadi manusia yang beriman kepada Alloh dan taat pada perintahnya dan Rasulnya.
Semoga engkau akan membahagiakan dan menghidupkan kembali semangat orang-orang disekitarmu dengan ilmu dan akhlak terbaikmu nanti. Ibu dan Ayah berjanji nak, akan mengupayakan pendidikan terbaik untukmu kelak. Ibu dan Ayah berharap dirimu bisa menjadi Hafiz quran yang tawadu dan bisa menjadi imam di lingkunganmu. Aamiin
Kemudian, ketika Alloh menganugrahi kami bayi perempuan, maka akan kami namai kamu “Yumna”. Semoga kelak Engkau mejadi anak yang cantik lahir dan bathinnya, memiliki budi pekerti yang luhur serta tawadhu selalu menjaga diri dari perbuatan tercela.
“Karena Kamu cantik dan sholehah nak”, maka cukup Alloh yang melindungimu dari ganasnya lingkungan di masa kini. Cukup Ayahmu menjadi cinta pertamamu dan Suami mu kelak yang akan mendapatkan cinta sejatimu. Ibu dan Ayah berjanji akan menjagamu, mengupayakan pendidikan agama dan memberikan tauladan sebaik mungkin untuk membimbingmu hingga waktunya selesai.
Lalu bagaimana jika Alloh menganugrahi Kalian berdua Sekaligus? Hanya kepada Allohlah kami berserah dan semoga apapun yang Alloh kasih, itu menandakan bahwa kami (Ibu dan Ayah) sudah siap dan mampu untuk mengemban amanah ini. Aamiin
Jika mengingat tentang Bayi Kembar ibu selalu mengingat akan kemungkinan hadir kalian di minggu pertama bulan Desember 2018 lalu. Boleh Ibu certain ya nak,
Here we go..
Promil perdana kami dilakukan pada awal november tepat di 1 tahun pernikahan lebih beberapa hari. Kali itu saya dan Paksu datang ke Rumah Sakit Swasta Ternama Di Wilayah Depok – Jawa Barat.  
Setelah searching beberapa artikel mengenai dokter Obygyn di daerah Depok yang bagus dan tentunya harus wanita (sesuai request paksu), kami menjatuhkan pilihan ke dr. Mira Myrnawati, SpOG. Alhamdulillah beliau dokter yang sangat ramah dan kooperatif yang tidak ujug-ujung memberikan diagnosa dan resep-resep obat.
Setelah saya ditimbang berat badan, cek tensi, serta menjawab hari pertama haid terakhir (ingat ya data Haid pertama ini akan selalu ditanyakan setiap datang konsul, jadi harus dicatat baik-baik). Pada saat itu hari haid pertama terakhir saya adalah 9 Agustus 2018, Yups saya sudah lama tidak haid yaitu hampir 3 (tiga) bulan tapi tespack pun menunjukan garis satu. Saya memang dari gadis sudah pernah seperti ini siklusnya. Paling sering 2 bulan sekali, tapi semenjak berat badan saya semakin melebar, siklus haid saya lebih berantakan bahkan pernah hampir 5 bulan tidak haid. Dan saya menyadari “something wrong with me”. Belum lagi tambahan bulu-bulu halus di area bawah hidung yang mirip seperti kumis tipis romantis. (1 kata terakhir asli ngarang)
Setelah mendapatkan giliran pemeriksaan. Dr. Mira langsung menyapa saya dan bilang ada yang bisa dibantu dan selanjutnya bilang bahwa siklus saya panjang sekali sehingga harus di  USG- Transvaginal karena kalo USG biasa (yang diperut) itu tidak akan terlihat diagnosanya apa. Akhirnya saya langsung di USG – Transvaginal.
Bagi yang belum mengetahui USG jenis ini, USG transvaginal merupakan USG yang dilakukan dengan memasukan alat ke area vagina. Dan kalau mau ditanya rasanya seperti apa maka jawaban versi saya adalah risih dan sedikit ngilu. Setelah di-USG transvaginal maka terlihatlah buletan-buletan kecil hitam yang kemudian disebut sebagai PCOS. Itu merupakan sel telur yang kecil-kecil yang tidak berkembang untuk berovulasi. Hal ini disebabkan oleh hormon. Jadi intinya hormon laki-laki saya lebih banyak dibanding dengan hormon perempuannya. Hal ini harus dikendalikan agar bisa haid di kisaran normal yaitu 26-35 hari.  Jika tidak ditangani maka akibatnya bisa menghambat kehamilan karena tidak tau kapan waktunya ovulasi serta dampak lebih serius adalah terkena kanker. Nauzubillah summa Nauzubillah
Saya langsung tertunduk, dokternya kemudian memberikan semangat. Intinya banyak kok pasein PCOS yang berhasil hamil. Intinya kembali ke Pola hidup sehat, sering olahraga, turunin berat badan dan makan makanan yang sehat “No Junkfood”. Selanjutnya saya diberikan obat untuk bisa menstruasi terlebih dahulu, selain itu diresepkan pula metformin serta ovacare. Untuk Selanjutnya, saya dijadwalkan konsul kembali pada saat haid hari ke 2 (dua).
Singkat cerita tibalah saat konsultasi ke 2 (dua) dengan dr. Mira dimana saya pada saat itu sedang haid. Sejujurnya saya deg-degan takut di USG kembali terlebih sedang Haid jadi risih banyak darah. Dan qadarullah saya tidak di USG hanya diberi vitamin untuk memperbesar sel telur saya.
Tapi disini ada berita yang kurang mengenakan sebetulnya, dimana saya harus menjalani HSG sebagai screening lanjutan. Apa itu HSG? HSG merupakan salah satu screening yang digunakan untuk melihat kondisi tuba kiri dan kanan kita apa ada sumbatan atau tidak. Intinya gini, sel telur dan sperma kan bertemunya di saluran tuba, kalo salurannya tersumbat gimana mereka bertemu? Selain saya harus HSG, suami pun dianjurkan untuk tes analisa sperma. Jadi semuanya harus dicek. Tidak hanya telurnya yang harus bagus, saluran telur serta spermanya juga harus baik.
Dokternya menyarankan mumpung saya lagi haid maka lebih baik berkelanjutan proses screeningnya karena HSG dilakukan pada hari ke 9-12 dari haid pertama. Dan selama menuju proses itu dilarang terlebih dahulu berhubungan badan untuk kemudian konsultasi kembali  setelah proses HSG dan analisa sperma ini. Dan kami meminta waktu terlebih dahulu untuk memutuskannya, karena HSG itu tidak murah juga dengan segala cerita horornya. Saya lemas dan pucat ketika itu.
Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk melakukan HSG di RS tersebut, lalu kami membuat jadwal dan lain sebagainya. Untuk analisa sperma suami, kami melakukannya di klinik dr. Mira dengan pertimbangan harga yang lebih terjangkau setelah sebelumnya membandingkannya dengan bagian morula di RS tersebut.
Tibalah saat suami melakukan analisa sperma dimana beliau sudah berpuasa berhubungan/tidak mengeluarkan (masa abstinensia) selama 3-7 hari. Alhamdulillah suami sudah menjalani selama 5 hari sehingga bisa dites. Untuk tes ini bisa ditunggu hasilnya seharian itu juga 3-7 jam seusai pemeriksaan. Jadi setelah suami di tes, kami berjalan-jalan sebentar ke Mall kisaran depok dan membeli takoyaki dan crepes banana ice cream strawberry kesukaan saya.
Selanjutnya tibalah kami mengambil hasil tes tersebut kembali ke klinik.
Dan Allohuma sholi Ala Muhammad, Alhamdulillahhirobbil alamiin hasil suami menunjukan hasil yang sehat dan bagus. Sejenak kami berpelukan untuk kemudian saya tertunduk diam. Seketika rasa takut dan rasa bersalah menghampiri saya.
Saya takut duhai suami, saya takut akan proses HSG yang besok akan dilakukan, sudah telur saya yang bermasalah PCOS itu, saya takut jika nanti tuba saya pun gimana-gimana. Seketika suami memeluk kembali dan bilang, “Semuanya akan baik-naik saja, Alloh akan kasih disaat waktunya tepat. Bahkan jika pun tidak maka itu yang terbaik dari Alloh, Dengan atau tidak adanya baby, Aa akan terus membersamai dan menua bersama”.
Seketika deraslah air mata saya. . . kami pun pulang ke rumah
. . .
Terlepas dari euporia sekaligus sendu sesaat itu, tibalah saya untuk menjalani proses HSG. Dan yups, bagi saya HSG cukup membekas di memori ingatan saya. Saya sampai bilang gak akan mau lagi membantah kalau mamah minta tolong di dapur. Saya sakit, walau ini tidak seberapa seperti mereka yang sudah melahirkan.
Mungkin saya dibilang lebay, banyak yang tidak kesakitan. Tapi bagi saya lumayan berasa. Saya sampai 2 kali ganti pembalut dan ingat sekali sewaktu ke toilet itu darah segar saya lihat. Dan mungkin karena pergantian kateter menjadi ukuran lebih kecil itu hingga membuat saya lemas dan proses diulang. Pernah dengar istilah  retroflaksi? Nah saya didiagnosis demikian (kondisi rahim menghadap ke belakang). Namun Alhamdulillah kabar baik lain juga tiba, Tuba saya kiri dan kanannya dinilai paten alias tidak tersumbat.
Alhamdulillahi ala qulli hal..
Akhirnya dengan muka berbinar, saya datang ke klinik dokternya.
(Setelah melakukan analisa sperma di klinik dokter, saya dan suami lanjut konsultasi dengan dr. Mira  di kliniknya beliau tidak di RS lagi, dengan satu pertimbangan. Yups.. Biaya lebih terjangkau)
Tibalah saatnya saya dan paksu untuk menyerahkan hasil analisa sperma dan HSG kami. Dan Alhamdulillah berarti PR selanjutnya hanya di masalah PCOS ini alias hormon. Gimana  caranya sel telur bisa berkembang dengan baik hingga berovulasi.
Akhirnya saya coba di USG transvaginal untuk dilihat perkembangan si telur saya, dan Alhamdulillah berita baik kembali datang, Sel telur saya merespon dan terdapat 2 buah sel telur yang besar, jika berhasil dibuahi semua berarti akan mendapatkan bayi kembar. Selanjutnya kami diberikan jadwal untuk HB (hubungan badan). Selain itu saya pun diberikan vitamin dan didoakan semoga segera mendapatkan hasil yang positif. Aamin
Hari itu saya dan suami senang bukan kepalang, serasa ada segenggam cahaya yang kami pegang. Kami pun berdoa terus sambil ikhtiar dari dokternya dijalankan..
Hingga akhirnya, pagi itu 19 desember 2018, saya bangun tidak enak hati. Untuk pertama kalinya saya menolak  menstruasi yang dulu selalu saya irikan dan dambakan kehadiran rutinnya. Saya takut dan menutup mata kemudian bergegas ke kamar mandi.
Dan qadarullah saya haid.
Saya sedih, karena berarti saya belum berhasil hamil hingga akhir 2018 ini. Saya sedih berarti baby “Y” masih disiapkan Alloh di tahun depan. Insya Alloh..
Lalu, Saya pun tidak terus menerus terpuruk dan bangkit untuk kembali ke dokternya esok hari. Iya konsultasi pada masa haid ke – 2 saya ingat.  Dan untuk pertama kali saya di USG Transvaginal pada saat haid, akhirnya kerisihan dan kengiluan itu saya nikmati saja. Dan ada satu kabar tak enak kembali. Ternyata sel telur saya yang besar itu hanya pecah 1, padahal seharusnya ke duanya hilang jika sedang haid. Hal ini tidak bagus jadi sebelum diberikan kembali vitamin untuk sel telurnya maka harus dibersihkan terlebih dahulu.
Itu berarti semua harus dinormalkan kembali dan lagi saya diresepkan untuk haid di bulan januari ini. Saya hanya bisa tersenyum dan berkata, “Tak apa yahya dan Yumna, selagi Ibu dan Ayah ada, maka selama itu pula Ibu akan bersabar dan tidak akan pernah kecewa dalam berdoa dan meminta pada Alloh SWT.”
Ibu dan Ayah sayang kalian karena Alloh.. Kami hanya bisa berdoa, berikhtiar dan kemudian berserah diri atas semua yang terjadi.
.
.
.
Desember pun berlalu, rasa itu sudah menjadi cerita sendu yang berujung senyum sungging di pipiku. Ibu harus kuat dan gigih untuk berjuang, maka semoga ini bisa kalian contoh di masa depan atau setidaknya menjadi penyemangat bagi semua para pejuang garis 2 (dua).
Sekarang, Apa kabarmu  baby “Y”?  Semoga Alloh yang Maha Rahman dan Rahiim, Maha tau sedangkan kami tidak tau, senantiasa menjagamu dan menganugrahi kalian segera di rahim Ibu. Aamiin
Satu kalimat untukmu  Nak, “Ibu dan Ayah sangat merindukanmu, Tapi Alloh maha tau kapan waktu yang paling pas dirimu membersamai kami”
-I love You-


                                          Biodata Penulis

Akun FB/IG    : Dini Novianti Rahayu / @dinar_coklat
Akun Blog      : dinorazone.blogspot.com
Cita-cita          : Pengen banget ke Mekah, ngerasain naik gunung, dan penyabar.
Hobby             : Masak, Joging, Nulis dan Main Badminton di Taman.
Aktivitas         : Istri dari Pak Budiman yang menyambi waktu di konsultan teknik.
Tentang Saya  :
 “Anugerah terbesar dimulai ketika ku dilahirkan oleh Mamah, lalu dibimbing Bapak dan sekarang dibersamaimu Mr. Budiman. Saya mencintaimu utuh dengan semua kebaikanmu dan kumaklumi kurangmu untuk kemudian dijadikan indah dilain waktu. I Love You” 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

First Time ke Ovarya Clinic

Asalamualikum sahabat pembaca. Semoga Alloh Yang Maha Rahman melimpahi kesehatan dan keberkahan semua urusan bagi kalian semua. Aamiin Pada tulisan saya kali ini, saya mau ngereview tentang Klinik dr.Mira plus mau ada tes juga disana. Kalo kalian baca tulisan promil ke 2 saya tentu sudah tak asing sama dokter ini dan apa yang namanya"Ovarya Clinic". Yups.  . Langsung saja kita mulai ya.. Jadi lokasi klinik dr.Mira ini berlokasi di daerah Juanda - Depok. Kurang lebih 18 menit dari tempat tinggal kami. Berhubung hari ini hari selasa dan tanggal merah, dokter mira selesai praktek jam 11.30 tadi. Sementara kami datang di siang hari selesai dzuhur. Jadi tak ketemu deh. Hehe Tapi tak apa, memang dari awal janjiannya untuk analisa sperma suami saja di lab nya. Dan Alhamdulillah klinik ini buka hingga pukul 7 malam. Sesampainya disana. Saya langsung ke bagian pendaftaran. Saya ditanya point penting tentang berapa lama pak suami puasa untuk tidak mengeluarkan itu (masa Absti...

Promil di RS Bunda Margonda

Asalamualikum teman Semua. Semoga semua yang baca postingan saya selalu sehat dan diberikan kebahagiaan hidup. aamiin Kali ini ada yang beda. Saya mencoba untuk mendokumentasikan program hamil saya yang dilakukan di RS Bunda Margonda dengan dokter obgyn nya dr.Mira. Sebelumnya saya sudah mencoba riset dulu beberapa dokter kandungan wanita di sekitaran Depok. Ada juga yang merekomendasikan gelar dokternya harus SPOG, K.Fer itu untuk lebih bagus terkait masalah fertilitas katanya. Namun karena di RS Bunda ini adanya dokter laki-laki dengan titel itu, jadi suami belum mengijinkan dan beliau Ridhonya ke Dokter wanita. Jadi bismillah, saya merasa klik dengan dr.Mira ini  dapat menjadi jalan untuk menjemput baby "Y" dan mulailai kami promil perdana bersama Beliau pada Sabtu, 3 November 2018 kemarin. Saya datang dengan Suami ke RS Bunda sekitar Pukul 8 pagi. Selanjutnya melakukan pendaftaran dan diinformasikan bahwa dr. Mira adanya jam 12.00 Siang. akhirnya ya Sudah kami han...

Drama kali ke-2 Konsul di Ovarya Clinic

Asalamualaikum wr wb temen-temen. Semoga Alloh Yang Maha Baik menganugrahkan kesehatan dan kebarokahan rezeki bagi pembaca semua. Aamiin Tepat pada tanggal 23 November hari jumat lalu saya diharuskan kembali ke klinik sama dokternya. Kok gitu? Kok bisa? Begini ceritanya: Semua bermula dari wasap saya ke dr. Mira terkait hasil analisa sperma suami saya yang hasilnya bagus di klinik beliau. Terus saya bilang, ini saya kan sudah dikasih obat yg 5 hari itu sudah habis. Nah tanggal HSG senin depan 26 november 2018 sampai tanggal check up kembali tanggal 3 desember saya sudah tidak konsumsi obat sama sekali. Terus saya bertanya, ini saya tak minum apa-apa lagi ya dok, terkait obat pco saya pun sudah habis. Akhirnya dokternya bilang "Ibu, bisa ke klinik ambil vitamin?" O o.. akhirnya yasudah jumat sore saya langsung ke klinik sepulang  dari kantor. Disana saya bertemu dr. Mira sekitar pukul 7 malam. Dokternya menjelaskan hasil analisa sperma suami saya. Terus saya tida...